Ikan Pari Bakar, Kuliner Andalan Pulau Penyengat yang Lembut dan Lumer di Lidah
Sumber-Informasi.com - Pulau Penyengat di Provinsi Kepulauan Riau sudah dikenal luas sebagai destinasi wisata. Pulau yang mulanya merupakan mahar pernikahan bagi Engku Putri Raja Hamidah permaisuri dari Sultan Riau III, Sultan Mahmud Syah, itu memang kaya sejarah. Namun, tak banyak yang tahu bahwa di pulau itu juga banyak kuliner yang sayang kalau dilewatkan.
Tak ada restoran besar di pulau kecil tersebut, tapi jangan sepelekan warung-warung kecil yang berjajar di jalan masuk dari dermaga kecil pulau itu. Rata-rata, warung makan di sana dilengkapi dengan tempat panggangan di bagian depan. Dengan banyak menawarkan hasil laut, sajian yang dibakar menjadi andalan.
Karena prosesnya yang membutuhkan waktu, menu bakar seperti itu tidak cocok bila Anda sedang sangat lapar dan tidak cukup bersabar untuk menunggu. Namun, percayalah, penantian itu terbayar lunas oleh rasanya.
Sepintas, menu itu terlihat tak ubahnya steak berukuran besar. Warnanya yang kemerahan kian menggoda selera. Tentu saja pada akhirnya rasanya yang utama.
Ikan pari itu lembut dan seolah lumer di lidah. Tulang-tulang rawan ikan pari menambah tekstur makanan tersebut. Dengan cocolan sambal yang pedas, panas ikan pari bakar mengalahkan sengatan panas di Pulau Penyengat.
Jika Anda berkesempatan ke pulau tersebut, jangan ragu mampir mencicipi ikan pari bakar. Makanan itu mudah ditemukan di warung makan sepanjang jalan masuk pulau. Namun, perlu dicatat, pada akhir pekan, pulau yang menjadi asal-muasal bahasa Indonesia itu ramai oleh wisatawan, ikan pari bisa ludes terjual sebelum senja datang. Untuk ke Penyengat, Anda perlu menaiki kapal dan menyeberang dari Tanjung Pinang, Batam.