Peduli Gigi Geligi, Fungsi dan Jenis Penyakit (1)
Sumber-Informasi.com - Masalah kesehatan gigi dan mulut punya pengaruh terhadap proses tumbuh kembang dan masa depan derajat kesehatan setiap individu. Individu yang kurang atau tidak peduli terhadap kesehatan gigi geligi dapat mengalami berbagai macam keluhan yang lambat laun dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara umum. Salah satu penyebab munculnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat yaitu perilaku yang mengabaikan pentingnya kebersihan rongga mulut dan gigi.
Sebelum membahas fungsi gigi geligi, mari kita simak bagaimana periode pertumbuhan gigi terlebih dahulu. Dalam pertumbuhan gigi geligi terdapat tiga periode utama pergantian gigi, yakni:
- Periode pertumbuhan gigi anak atau gigi sulung atau gigi susu (deciduous teeth) yang dimulai sejak usia 6 bulan sampai dengan 7 tahun.
- Periode gigi campuran (mix dentition) yang dimulai sejak usia 7 tahun sampai dengan 12 tahun. Ketika kondisi normal, gigi susu mulai goyang hingga copot sendiri karena desakan gigi tetap pengganti di bawahnya. Namun, dalam kondisi tidak normal, gigi susu harus segera dicabut bila gigi tetap pengganti keluar/erupsi tidak pada tempatnya guna menghindari susunan gigi yang tidak rata.
- Periode gigi tetap atau gigi dewasa (permanent teeth) yang dimulai saat usia 12 tahun ke atas. Semua gigi sulung digantikan gigi tetap, tetapi ada kalanya individu tertentu di usia ini masih ditemukan gigi susu yang belum copot.
Jumlah Gigi
Orang dewasa memiliki 32 gigi yang tersebar di rahang atas dan bawah. Untuk rahang atas terdiri atas 6 gigi atas depan atau anterior dengan rincian gigi seri 1, gigi seri 2 dan gigi taring kanan dan kiri serta 4 gigi premolar atau geraham kecil yang terdiri atas 2 gigi premolar kanan dan 2 gigi premolar kiri serta 6 gigi geraham yang terdiri atas 3 gigi geraham kanan dan 3 gigi geraham kiri.
Untuk rahang bawah terdiri atas 6 gigi bawah depan atau anterior dengan rincian gigi seri 1, gigi seri 2, serta gigi taring kanan dan kiri. Di rahang bawah juga terdapat 4 gigi premolar atau geraham kecil dengan rincian 2 gigi premolar kanan dan 2 gigi premolar kiri lalu terdapat puia 6 gigi geraham dengan rincian 3 gigi geraham kanan dan 3 gigi geraham kiri. Terkadang individu tertentu mendapatkan jumlah gigi tetap hanya 28 atau 30 gigi. Hal ini bisa terjadi karena memang tidak ada benih gigi bungsu atau ada gigi bungsu tetapi posisinya terpendam atau miring.
Sementara itu, jumlah gigi anak atau gigi susu adalah 20 gigi. Rahang atas terdiri atas 6 gigi atas depan atau anterior dengan rirician gigi seri susu 1, gigi seri susu 2, serta gigi taring susu kanan dan kiri. Di rahang atas juga terdapat 4 gigi geraham susu dengan rincian 2 gigi geraham susu kanan dan 2 gigi geraham susu kiri. Pada rahang bawah terdiri atas 6 gigi bawah depan atau anterior dengan rincian gigi seri susu 1, gigi seri susu 2, serta gigi taring susu kanan dan kiri. Di rahang bawah juga terdapat 4 gigi geraham susu dengan rincian 2 gigi geraham susu kanan dan 2 kiri.
Gigi geligi punya fungsi mastikasi (pengunyahan), estetik (penampilan), fonetik (bicara), identifikasi, menahan posisi gigi asli yang masih sehat tidak bergeser ke arah yang ompong, menghindari gangguan sendi temporo mandibular, mencapai keseimbangan pengunyahan dan menahan jaringan lunak agar otot wajah tetap sehat.
Jenis Penyakit/Kelainan
Dalam perjalanannya, gigi dapat mengalami kerusakan. Mulai dari kerusakan kecil hingga kerusakan luas, diawali lubang kecil (karies), sedang, besar, hingga tertinggal sisa akar. Selama proses kerusakan gigi yang lama tentu dilalui fase rasa sakit ringan hingga berat. Berikut jenis-jenis kelainan atau penyakit pada gigi dan mulut.
- Karies/lubang gigi disebabkan aktivitas bakteri yang merusak struktur gigi.
- Radang gusi/gingivitis/gusi bengkak bisa terjadi karena kondisi mulut tidak terjaga kebersihannya sehingga terjadi penumpukan karang gigi/plak menempel di tepi gusi/leher gigi. Keadaan ini memudahkan terjadi perdarahan gusi karena iritasi karang gigi terhadap tepi gusi. Kondisi semakin parah bila tidak segera ditangani secara benar sehingga bisa berlanjut menjadi jenis penyakit lain.
- Gigi hipersensitif adalah kelainan gigi yang biasa dirasakan "ngilu/linu" saat terkena rangsang dingin. Keluhan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu secara alami atau bawaan saat pembentukan lapisan gigi, terbiasa makan minum yang dingin, pemutihan gigi, penumpukan plak, menggosok gigi dengan pasta gigi bersifat abrasif, menggosok gigi dengan sikat gigi jenis bulu sikat keras, menggosok gigi dengan tekanan berlebih, dan faktor usia lanjut.
- Abses gusi atau gusi bengkak dapat terjadi karena adanya infeksi pada gusi yang disebabkan oleh aktivitas bakteri yang berkembang biak sehingga gusi bengkak dan bernanah yang penampakannya seperti cairan kental berwarna kuning/putih/kuning kecokelatan, muncul nanah.
- Radang pulpa gigi atau pulpitis, merupakan perluasan lubang gigi yang dibiarkan terlalu lama sehingga meluas ke daerah pulpa yang akhirnya menimbulkan rasa sakit yang cukup hebat.
- Tumor pada gusi merupakan pertumbuhan sel yang berkembang secara abnormal. Tumor dapat tumbuh di jaringan mana saja termasuk mengenai organ mulut terutama bagian mukosa atau jaringan lunak seperti bibir, gusi, lidah, dan langit-langit, kurang menjaga kesehatan rongga mulut dan gigi, faktor kebiasaan buruk, faktor turunan atau genetik, trauma atau benturan yang mengenai jaringan sekitar rongga mulut bisa menyebabkan tumor ganas atau tumor jinak.
- Stomatitis atau sariawan, dapat disebabkan kekurangan vitamin C, keadaan psikologis/stres, iritasi dari sisa akar gigi, mahkota gigi/tambalan tajam/kasar.