Kesehatan Gigi dan Mulut Lansia (1)
Sumber-Informasi.com - Masa tua merupakan fase terakhir yang akan dihadapi dan dialami manusia dalam kehidupannya setelah melewati masa anak anak dan masa dewasa. Namun, ada sebagian manusia yang tidak "menikmati" masa tua karena sebelum memasuki masa tua, Allah swt telah memanggilnya kembali. Menua atau menjadi tua adalah sunnatullah yang identik dengan penurunan kekuatan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Di dalam Kitab Tuhfatul Maudud, Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan, setelah usia 40 tahun, kekuatan dan fungsi organ tubuh mulai menurun dan menurunnya kekuatan fisik berlangsung secara bertahap, sebagaimana dahulu kekuatan fisik berkembang dengan bertahap.
Batasan lansia, menurut Kementerian Kesehatan RI terbagi dalam empat kelompok, yaitu usia 45 sampai dengan 54 tahun (virilitas), usia 55 sampai 64 tahun (prasenium), usia 65 tahun ke atas (senium), dan usia lanjut dengan risiko tinggi, yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun.
Secara umum, keadaan fisik seseorang yang telah menginjak masa lansia merasai penurunan yang bisa menyebabkan kelainan atau gangguan peran baik fisik, psikologis, atau sosial, yang kemudian bisa mengakibatkan suatu kondisi ketergantungan terhadap orang lain. Seorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya dengan baik, misalnya makan, tidur, istirahat, dan bekerja secara seimbang agar kualitas hidupnya menjadi baik.
Agar kualitas hidup lansia tetap terjaga dengan baik, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah kesehatan gigi dan mulutnya lantaran bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan lain kata, kesehatan gigi dan mulut menjadi bagian integral dari kesehatan tubuh secara menyeluruh yang tidak bisa dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.
Penyakit
Banyak lansia yang tidak lagi memperhatikan dan menjaga kesehatan giginya secara baik karena kesehatan fisiknya yang terganggu bahkan sudah tergantung kepada bantuan orang lain. Padahal, memelihara dan menjaga kesehatan gigi pada lansia sangat penting. Usia lansia rentan dengan segala penyakit. Kurangnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dapat mengakibatkan invasi bakteri yang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan umum termasuk penyakit jantung dan peredaran darah. Masalah kesehatan mulut dapat menjadi faktor risiko untuk timbulnya penyakit sistemik. Beberapa penelitian kedokteran gigi telah menemukan bahwa bakteri yang terdapat di dalam mulut merupakan pencetus penyakit lain seperti jantung, stroke, ginjal, kulit, dll.
Kekebalan tubuh yang menurun di usia tua dapat memunculkan berbagai penyakit. Salah satunya penyakit pada rongga mulut ketika kondisi mulut tidak lagi nyaman digunakan karena adanya rasa sakit pada bagian gusi dan gigi, bahkan bisa juga sampai infeksi yang berdampak pula pada bagian mulut lain seperti pipi dan lidah.
Beberapa masalah gigi yang sering terjadi pada lansia adalah karies gigi yang biasanya sudah dalam bentuk sisa akar gigi yang tidak dicabut. Gusi bengkak karena terbatasnya gerak rongga mulut sehingga gusi menjadi lokasi bakteri tinggal yang akhirnya bakteri menginfeksi gusi dan membuatnya jadi bengkak. Rongga mulut kering disebabkan oleh melemahnya fungsi kelenjar yang memproduksi cairan di dalam mulut sehingga terjadi penurunan produksi jumlah air ludah (saliva). Sariawan dapat terjadi karena kekurangan vitamin C dan zat besi, gesekan yang terjadi antara jaringan lunak mulut dan gigi tiruan yang tajam, tambalan yang tidak rapi, luka tergigit, mengonsusmsi makanan atau minuman yang terlalu panas, alergi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut yang tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Kelainan jaringan periodontal bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok, kebersihan rongga mulut yang tidak baik, infeksi, mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan kondisi yang melemahkan sistem imun. Kehilangan gigi geligi akibat buruknya status kesehatan rongga mulut terutama adanya karies dan penyakit jaringan periodontal (jaringan pendukung gigi).