Sadranan Pantai Eksotis dari Gunungkidul
Sumber-Informasi.com - Mendengar nama Gunungkidul barangkali yang terlintas di benak anda adalah sebuah kawasan gersang di belahan Tenggara Yogyakarta yang mempunyai tiga pantai kondang : Baron, Kukup dan Krakal. Itu dulu. Kini Gunungkidul sudah jauh berbeda.
Bila sekarang anda menjelajah kabupaten ini, sepanjang perjalanan terasa lebih segar karena hutan jati rakyat rimbun menggantikan pemandangan bukit-bukit gersang. Aspal mulus dan SPBU juga tergelar sampai pelosok desa sehingga memudahkan wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata favoritnya. Ingin lidah anda menari-nari? Kuliner khas pedesaan yang lezat seperti nasi merah, tiwul, sayur lombok ijo, bakmi Jawa, tongseng Usal (keong laut) dan lain-lain siap mengisi perut anda bila lapar mendera.
Kita kali ini berkesempatan menjelajah pesisir selatan kabupaten Gunungkidul untuk menguak Pantai Sadranan, sebuah pantai romantis yang bertengger di antara puluhan pantai cantik lainnya di kawasan itu. Berpasir putih dengan air laut yang bening menggoda sehingga biota laut yang ada dapat dilihat. Tempat ini cocok untuk anda yang hobi bermain pasir, mandi di laut dan bahkan snorkeling.
Pantai Sadranan terletak antara Pantai Slili di Barat dan Pantai Ngandong di Timur. Tepatnya di dusun Pulegundes II, Desa Sidoarjo, Kecamatan Tepus. Berjarak kira-kira dua jam perjalanan bermobil dari Yogyakarta. Anda dapat mengambil jalur Yogyakarta - Wonosari - Baron. Berangkat dari kota Gudeg jam 05.00 pagi karena berdasar cerita orang-orang yang hobi berkemah di pantai tersebut, bila ingin memotret pemandangan serta snorkeling, pagi hari adalah waktu yang tepat karena selain indah, juga sepi dan sinar matahari tidak akan membakar kulit anda. Perjalanan terasa lancar, terlebih jika saat itu bukan musim liburan sehingga pukul setengah tujuh anda akan sampai di pertigaan pantai Baron. Anda bisa langsung ambil belok kiri menuju tanjakan tajam dan mengikuti jalur ini melewati aneka pantai yang lebih dulu ngetop seperti pantai Kukup, Sepanjang, Drini, dan Krakal. Mobil pun dapat anda terus pacu melaju kencang menembus segarnya udara pagi.
Sesampai di pertigaan Pantai Slili, ada patung orang berselancar yang dibuat oleh mahasiswa KKN Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Mobil anda pun lalu belok kanan memasuki gerbang parkir dengan laju perlahan. Akses menuju Pantai Sadranan memang unik karena harus melewati rute menuju Pantai Slili terlebih dahulu.
Di sebuah pertigaan kecil mobil anda berbelok ke kiri melalui jalan tanah berbatu. Cukup sempit, kira kira hanya selebar empat meter dan panjangnya seratus meter. Setelah melalui celah sempit itu mulailah pemandangan menawan menghampiri anda. Hamparan pasir putih telah menanti.
Biasanya bila pagi suasana masih lumayan sepi. Di tepi pantai terlihat puluhan gazebo yang disewakan berjajar dengan rapi. Aneka warung dan penginapan juga cukup banyak, bahkan sampai di bukit-bukit banyak penginapan baru sedang dibangun menghadap samudera Hindia.
Pantai Sadranan adalah surga baru bagi para pecinta snorkeling. Pantai ini menyimpan keindahan bawah laut yang masih alami. Aneka ikan cantik menari-nari di antara terumbu karang. Tersedia beberapa jasa persewaan alat snorkeling yang menyediakan pemandu. Mereka tidak segan-segan akan membantu anda yang masih 'hijau' dengan sigap. Harga sewa satu set peralatan snorkeling yang terdiri dari kacamata(google), selang, pelampung dan sepatu adalah Rp. 50.000,-per dua jam. Pemandu akan mengajari teknik bernapas di bawah air dengan menggunakan mulut dan teknik dasar untuk mengapung agar tidak menginjak terumbu karang. Dua lokasi favorit untuk snorkeling adalah di spot Watu Pecah dan Kali Senggoro.
Sehabis berenang dan perut terasa lapar, tersedia warung-warung yang menyediakan menu hidangan laut yang menarik. Di pantai Ngandong yang terletak persis di sisi timur Pantai Sadranan ada warung yang menawarkan menu favorit ikan GT (Giant Trevally) bakar dengan sambel lombok ijo. Cukup menggoda bukan?
Pantai Sadranan yang eksotik selalu tertancap di hati. Suatu saat anda akan kembali menikmati keindahannya.